Assalamu’alaikum Wr. Wb
Hari minggu yang cerah ini saya bersama
dengan kelima teman saya seperti biasa mengadakan sebuah kegiatan bermain
sambil belajar bersama dengan anak-anak kecil yang berada didesa, tepatnya
dilereng merapi. Kegiatan untuk minggu ini adalah kelas kreatifitas, disini
kami bersama dengan anak-anak akan bermain tanah liat membuat bermacam-macam
kerajinan yang berasal dari tanah liat. Raut kegembiraan terpapar dari muka
anak-anak, ketika kami mebagikan tanah liat kepada mereka. Yah, namanya juga
anak-anak, ada yang suka usil, ngeyel kalau dibilangin, dan suka rebutan, tapi
bukan rebutan pacar lho ya,hehehe
Banyak sekali tingkah mereka yang kerap
kali membuat kami kesusahan, jengkel dan lain sebagainya, tapi tidak jarang
tingkah laku mereka juga kerap membuat kami tertawa, terhibur dan mengasyikkan
pastinya. Namun, dari situlah sebenarnya kita dituntut untuk bisa belajar dan
memahami karakter anak-anak yang masih usia dini. Terutama bagi anda para orang
tua maupun CALON orang tua, jangan salah ya saya juga besok pengen jadi orang
tua juga.hehehe
Anak yang masih berusia dini itu masih
suci dan terbebas dari dosa (ma’sum). Fitrah ilahiah masih aktif bekerja pada
diri mereka serta belum tertutupi oleh perilaku dosa. Dalam buku “Orangtuanya Manusia” karangan Munif
Chatib tertulis sebuah catatan: “Ada
makna yang dalam, penyebab anak kecil bebas dari dosa. Ternyata, fitrah
ilahiah-nya belum terkotori. Orang tua harus belajar darinya. Suka menangis,
symbol dari kelembutan hati. Suka bermain tanah, mengetahui siapa sebenarnya
dirinya. Suka berkelahi namun tanpa dendam, symbol pemaaf. Tidak pernah
menyimpan untuk besok, symbol tawakal kepada Sanag Maha Pemberi. Dan suka
membangun lalu merobohkan, symbol untuk tidak cinta dunia.” Setelah membaca
catatan tersebut dan saya kaitkan dengan kegiatan anak-anak setiap minggu pagi
ternyata terdapat banyak sekali pelajaran untuk saya dan juga mungkin kepada
para pembaca. Rasulullah SAW. dalam sebuah riwayatnya mengatakan bahwa beliau
paling suka jika bercengkerama dengan anak-anak kecil, dengan lima alasan:
1.
Anak kecil suka menangis
Tidak sedikit anak-anak usia dini suka
menangis, apa lagi kalau mereka merasa telah berbuat salah, dengan cepat pasti
mereka segera menangis. Dari menangis tersebut sebenarnya terdapat sebuah arti
yaitu tanda kelembutan hati. Jadi bisa dikatakan bahwa anak usia dini adalah
manusia yang paling lembut hatinya. Sebaliknya, orang dewasa malah jarang
sekali menangis.
2.
Anak kecil suka bermain tanah
Pada umumnya, anak berusia dini suka
bermain tanah dalam berbagai bentuk. Hakikat dari permainan itu memberikan
indikator bahwa anak kecil sebenanya mengetahui dari mana dia berasal dan
kemana akan kembali, jawabnya adalah tanah. Kalau saya renungi kembali ternyata
saya banyak melupakan asal dan tujuan hidup saya. Dengan tidak disengaja ternyata
melihat anak-anak bermain tanah mengingatkan kepada saya kembali bahwa saya dan
kalian semua sebagai manusia terbuat dari tanah dan akan kembali ke tanah. Jadi
apabila anda yang sudah memiliki anak atau mungkin adek yang masih usia dini,
jangan buru-buru memarahinya ketika sang anak sedang bermain tanah, jadikanlah
momen saat anak bermain sebagai alat untuk intropeksi diri.
3.
Anak kecil tidak punya rasa dendam
Coba perhatikan ketika anak usia dini yang
sedang berebut sesuatu dengan temannya, bahkan mereka sampai berkelahi. Setelah
mereka puas maka dengan mudahnya mereka akur kembali dan berteman kembali
sambil tertawa dan bergandengan tangan, sepertinya mereka telah lupa dengan
perkelahian tadi, sebab mereka tidak memiliki rasa dendam. Ketika saya
renungkan kembali mereka sangat berbeda dengan saya yang terkadang masih punya
perasaan sulit memaafkan. Terkadang, ketika anak-anak kecil berkelahi, dalm
waktu 10 menit kemudian, mereka sudah akur kembali. Berbeda dengan orang dewasa,
mungkin sampai sepuluh bulan juga masih bermusuhan dan tak saling menyapa.
Bayangkan saja jika didunia ini hanya berisi orang-orang yang memiliki sifat
seperti anak kecil (pemaaf) mungkin tidak akan ada PERANG kali ya, hehehe
4.
Anak kecil tidak pernah menyimpan sesuatu untuk esok hari
Coba lihat kembali ketika anak-anak
berusia dini memiliki sesuatu, misalkan makanan, maka dengan segera mereka
ingin menghabiskannya dengan berbagai cara : dimakan sendiri, atau berbagi
dengan temannya. Karena mereka tidak mempunyai perencanaan untuk menyimpan
harta atau barang yang dimilikinya untuk esok hari, akibatnya mereka tidak
pelit. Sepertinya, mereka punya keyakinan bahwa rezeki sudah dijamin oleh Allah
SWT. Sehingga, mereka memahami betul konsep tawakal dalam hidup ini. Kagum deh…hehehe
5.
Anak kecil cepat membuat dan cepat merusak
Anak usia dini paling suka melakukan
kegiatan seperti membangun atau membuat sesuatu. Mereka bisa betah berlama-lama
membentuk suatu bangunan dari balok misalnya. Ketika bangunan dari susunan
balok tersebut sudah berdiri kokh, si kecil akan memandanginya sampai puas.
Selanjutnya, tanpa alasan yang jelas, dirusaklah susunan balok tersebut. Kalau
saya renungkan, bukankah kondisi ini mencerminkan anak usia dini tidak pernah
diperbudak oleh materi? Sepertinya, anak usia dini mengajarkan kepada saya dan
mungkin anda sekalian bahwa didunia ini tidak ada yang kekal kecuali Allah SWT.
Sampai disini, saya pikir kita harus
kembali kepada FITRAH anak usia dini yang suci. Lima hal tersebut mestinya menjadi
titik tolak bahwa banyak sekali hikmah yang dapat kita pelajari dari anak usia
dini. Disamping perilakunya yang lucu dan menggemaskan banyak sekali hikmah
yang dapat kita pelajari dan mungkin bisa kita tiru untuk kebaikan perilaku
kita.
Semoga bermanfaat.
Wassalamu;alaikum Wr. Wb
Tidak ada komentar:
Posting Komentar