Assalamu'alaikum Wr. Wb
Sejauh ini kita hanya bisa menganggap niat merupakan sebuah hal yang
remeh, padahal peran serta niat tidak dapat kita anak tirikan dalam kehidupan
kita. Pertanyaannya, dapatkah kita membedakan antara niat dengan keinginan....
???
Satu pertanyaan sederhana yang dapat
mengubah kehidupan kita. Tak terfikirkan sebelumnya kan.... ??? nah... pada
kali ini marilah kita membahas bersama
mengenai niat serta peran sertanya dalam kehidupan kita.
- Tempat bersemayamnya niat
Sama halnya seperti manusia,
niat juga mempunyai tempat bersemayam khusus dalam tubuh manusia. Tempat
bersemayam niat adalah hati. Hati merupakan sekumpulan daging yang berukuran
kurang lebih segenggaman tangan manusia. Meskipun ukurannya yang tidak begitu
besar, peran hati tidak dapat diremehkan karena hati merupakan tempat berkumpulnya
semua bisikan- bisikan manusia.
Allah sengaja
menciptakan hati sebagai perangkat
bersemayamnya niat dan di dalam hati ada satu
makhluk yang bersemayam yaitu syaitan. Allah menciptakan syaitan tidak
lain dengan tujuan untuk menggoda manusia agar manusia tidak lulus ujian dalam
menggapai surga yang tertinggi.
Pada pembahasan tentang
syaitan, saya sengaja tidak menuliskan pada pembahasan tentang niat karena saya khawatir pembahasan tentang niat akan meluas dan tidak bisa meruncing
pembahasannya. Dalam hal ini saya sengaja menuliskan rubrik khusus mengenai syaitan dan makhluk ghaib lainnya.
Kembali ke materi tentang niat. Dalam
pembahasan tentang hati tidak akan lepas dari hadits nabi yang sangat kompleks
membahas tentang hati dan peran sertanya yang berhubungan dengan niat.
Adapun hadits nabi SAW. Yang berhubungan dengan
penjelasan di atas yang artinya adalah sebagai berikut :
“dalam tubuh manusia ada segumpal darah (daging),
apabila segumpal darah tersebut baik, maka baiklah seluruh anggota tubuh. Dan
apabila segumpal daging tersebut jelek, maka akan buruklah seluruh anggota
tubuh, segumpal daging tersebut adalah hati ”.
Hati ibarat raja. Bayangkan saja bila
mana seorang raja yang memimpin suatu kerajaan merupakan raja yang dholim, maka akan menyengsarakan
masyarakatnya serta menyesatkannya dalam kegelapan. Berbeda dengan raja yang
bijaksana, maka ia akan selalu mengayomi dan menuntun masyarakatnya ke jalan
yang benar dan diriloi Allah SWT.
Maka dari itu,
peran serta hati sebagai perangkat bersemayamnya niat tidak dapat kita abaikan
begitu saja. Dalam hal ini penulis juga akan menuliskan tentang hal- hal yang
dapat mempengaruhi kesehatan hati (rohaniah).
- Pengaruh makanan terhadap hati (rohaniah).
Makanan
merupakan salah satu pemicu agar organ- organ tubuh dapat bekerja secara
maksimal Begitu juga peran serta makanan terhadap keadaan hati. dalam ilmu
tasawuf dijelaskan bahwasanya makanan yang halal dapat mempengaruhi keadaan
hati (rohaniah), sama halnya dengan makanan yang haram.
Oleh karena itu
Allah SWT. Memerintahkan umat islam agar memakan makanan yang halal yang
kemudian Allah memerintahkan umat islam beramal sholeh. Dalam hal ini ada salah
satu ayat Al- qur’an yang berhubungan dengan
Pengaruh makanan terhadap hati (rohaniah) yang artinya :
“makanlah kalian semua makanan yang baik (halal) dan
beramallah sholeh kalian semua”.
Pertanyaannya…
kenapa dalam ayat tersebut Allah memerintahkan memakan makanan yang halal
kemudian disusul dengan perintah beramal yang sholeh… ???
Jawabannya
adalah tidak dapat dipungkiri bahwasanya makanan merupakan sumber kekuatan
manusia. Bilamana makanan yang masuk ke dalam tubuh manusia itu berasal dari
makanan yang halal, maka hati juga tumbuh dari bibit yang halal dan menjadi
hati yang dapat menerima nur ilahiyah dengan mudah.
Begitu juga
sebaliknya, bilamana makanan yang masuk ke dalam tubuh manusia itu berasal dari
makanan yang haram, maka hati juga tumbuh dari bibit yang haram dan menjadi
hati yang sulit menerima nur ilahiyah.
Hati merupakan
kendaraan bagi niat. bilamana sebuah kendaraan yang kita tumpangi itu kendaraan
tidak dapat berjalan dengan baik, maka kita juga tidak akan dapat menikmati
perjalanan menuju ke tempat yang kita harapkan.
Berbeda bilamana
kendaraan yang kita tumpangi itu kendaraan yang dapat berjalan dengan baik,
maka kita juga akan dapat menikmati perjalanan menuju ke tempat yang kita
harapkan.
Itulah gambaran
hati kita. Apabila hati kita terpasoki oleh makanan dari hasil kerja halal,
maka hati kita akan dapat bekerja dengan baik serta niat kita juga menjadi baik
dan kita juga akan dapat menuju surga yang kita harapkan selama ini. Begitu
juga sebaliknya.
C. Perbedaan niat dengan keinginan.
Marilah kita
sejenak berfikir. Apakah sama antara niat dengan keinginan… ??? tentu tidak
sama kan… ???.
Selama ini kita
dalam kebingungan mengenai niat dan keinginan. Apakah sama ?
Jelas niat dan
keinginan berbeda jauh. Maka dari itu Saya akan memberikan gambaran mengenai
perbedaan antara niat dengan keinginan.
nah… maka dari
itu marilah kita lanjutkan pembahasan kita mengenai perbedaan niat dengan
keinginan.
Pada dasarnya
niat dan keinginan itu merupakan 2 komponen yag tidak dapat dilepaskan karena
saling berkaitan. Keinginan merupakan bisikan hati yang berhubungan dengan apa
yang seseorang inginkan.
Misalnya kita
melihat mobil yang sangat bagus, maka dalam keadaan normalnya setelah melihat
mobil yang bagus tersebut hati kita akan berbisik “wah… bagus bener tu
mobil,jadi pengen beli… “
Bilamana hati
telah berbisik, mau tidak mau anggota
lainnya juga akan bergerak sesuai keinginan hati. dalam hal ini otak
merupakan organ pertama yang merespon keinginan hati. otak akan terus
melamunkan dan memikirkan bagaimana cara kita membeli mobil yang sudah kita
lihat tersebut.
Setelah itu hati
akan merespon pemikiran otak dengan cara memunculkan niatan tertentu. Setelah
itu organ selain hati, kaki misalnya akan bergerak, kerja dan terus kerja demi
satu tujuan yaitu memiliki mobil yang bagus tersebut.
Lantas, apa
perbedaan antara niat dan keinginan… ???
Pada gambaran
keterkaitan antara niat dengan keinginan tersebut dapat kita pilah, mana niat
dan mana keinginan. Pertama apabila
setelah kita melihat mobil yang bagus kemudian hati kita berbisik ingin
memiliki mobil tersebut tapi kita hanya bisa melamun dan melamun tanpa adanya
usaha, maka itulah yang dinamakan keinginan. Kedua setelah kita melihat mobil yang bagus kemudian hati kita
berbisik ingin memiliki mobil tersebut disertai dengan usaha kita untuk
memperolehnya, maka itulah yang disebut niat.
Jadi bisa
disimpulkan bahwasanya perbedaan antara keinginan dan niat yaitu :
·
Keinginan merupakan sebatas bayangan-bayang tanpa realisasi dalam bentuk
tindakan yang jelas.
·
Sedangkan niat merupakan realisasi dari keinginan yang kuat.
Maka dari itu keinginan dan
niat tidak dapat dipisahkan karena saling terkait satu sama lainnya. Apabila
ada seseorang yang berkata ”aku niat banget menguasai materi MTK yang ruet
ini” lantas orang tersebut tidak dapat menguasai materi yang ia niatkan,
maka orang tersebut hanya tergolong orang yang hanya bisa berangan- angan
kosong dan kurang muat niatnya. Berbeda dengan orang yang kuat niatnya. Ia akan
berusaha dan berusaha sampai ia mencapai satu titik yang ia inginkan.
Wassalamu'alaikum Wr. Wb
Terima kasih artikel ini sungguh membuatku seakan2 tadinya telor dan lalu menetas menjadi makhluk yg berguna...
BalasHapus