Assalamu'alaikum Wr. Wb
Masih ingatkah kita dengan tsunami yang terjadi di Jepang tahun 2012? Yah, ada sedikit pelajaran penting yang dapat kita jadikan sebagai bahan renungan, yaitu kisah Takeshi
Miura and Miki Endo, mereka adalah petugas keselamatan yang berperan penting
saat tsunami Jepang terjadi. Mereka berdua terus bertahan di pos dan
menyerukan siaran agar semua penduduk segera lari menyelamatkan diri.
Ketika ombak tsunami tinggal 10 meter lagi menerjang, dua petugas ini tetap meneruskan siaran peringatan, dan ini dilakukan hingga saat-saat terakhir tubuh mereka berdua tewas disapu gelombang besar.
Ketika ombak tsunami tinggal 10 meter lagi menerjang, dua petugas ini tetap meneruskan siaran peringatan, dan ini dilakukan hingga saat-saat terakhir tubuh mereka berdua tewas disapu gelombang besar.
Dalam film Vertical Limit, yang popular di pertengahan tahun 2004 silam, dipaparkan tentang bagaimana seorang ayah yang rela memutuskan tali pengamannya sehingga jatuh dari tebing curam demi menyelamatkan dua orang anaknya. Nha, kisah diatas adalah sebuah pengorbanan. Lantas, apa sih pengertian dari pengorbanan tersebut?
Pengorbanan adalah kata yang mengisyaratkan suatu bentuk pemberian secara total. Dalam pengertian lain, pengorbanan berdampak pada munculnya kesadaran untuk senantiasa memperbaiki tingkah laku ke arah yang lebih baik. Misalnya : Seorang ayah menjadi mengerti arti ayah yang sesungguhnya ketika sang anak harus tergolek lemah di rumah sakit karena sakit yang parah. Atau orang tua yang tersadar setelah melihat anaknya harus diamputasi tangannya karena hukuman yang diberikan kepada sang anak melebihi batas (keterlaluan).
Sebenarnya masih banyak contoh yang berkaitan dengan sebuah pengorbanan, namun, apa yang saya tulis disini hanyalah sebagai bahan renungan buat diri saya, yang masih sering egois dan acuh terhadap lingkungan sekitar. Merelakan diri untuk turun melayani orang lain merupakan langkah pengorbanan yang dapat dirintis. Mengorbankan waktu (dalam kerangka kualitas waktu) untuk mewujudkan cinta kasih kepada keluarga merupakan investasi yang tidak ternilai. Mengorbankan waktu kebersamaan dengan keluarga secara proporsional untuk hadir ditengah-tengah permasalahan darurat perusahaan akan semakin membangkitkan kebanggan diri dan keluarga terhadap perusahaan. Atau mengorbankan waktu luangnya untuk membantu permasalahan yang sedang menimpa salah seorang teman yang sedang kesusahan akan semakin menambah eratnya tali pertemanan. Dan masih buanyaaak lagi..hehehe
Yang jelas pengorbanan yang tulus tidak selalu memperoleh imbalan yang setimpal, bahkan terkandang hingga akhir hayat pun tidak dapat dilihat hasil maupun imbalannya. Atau mungkin suatu pengorbanan kita malah dibilang pamer atau tidak tulus? tidak masalah, jangan khawatir, selama niat kita baik dan tulus, InsyaAllah akan ada imbalannya, entah itu di dunia atau di akhirat.hehe
Pengorbanan merupakan tugas dan tanggung jawab kita sebagai manusia, untuk hand to hand dengan sesama. Pengorbanan juga merupakan ungkapan syukur untuk berbagikepada sesama karena kita telah menerima karunia kasih sayang-Nya dalam setiap sendi kehidupan. Setiap perbuatan baik dan pengorbanan yang dilakukan tidak akan luput dari penglihatan Sang Pencipta yang dapat memberi balasan setimpal dengan apa yang telah diberikan.
Horace Mann, dalam salah satu tulisannya menyebutkan, "Kita paling menguntungkan diri sendiri ketika kita berbuat sesuatu bagi sesama."
Jadi, Yuk mari kita saling bersikap baik dan murah hati, serta berkorban dengan tulus kepada sesama, agar hidup kita jauh lebih bermanfaat dan lebih baik. Amin.
Wassalamu'alaikum Wr. Wb
Tidak ada komentar:
Posting Komentar